November 14, 2010

SCANDAL TAIYOU TO KIMI GA EGAKU STORY

 Lyric added by: Naryuiiediting added by : chan chan
Sou yatte itsumo jiguzagu ni
Aruku kimi no SUTEPPU
Kaze ni fukarete toomawari
Komorebi no gogo
Negai sakamichi no aida
Arienai dorama wo kitai shita ni shite

Sonnan ja nai yo
Kuchiburi ni mado wa sarenai de
Kokoro yura yura SWINGING
Itsumo nazomeiteru SMILE
Wagamama ni natte
Futeki na serifu de tsukinuite
Unazuite miseru kara

Taiyou to kimi ga egaku STORY sou
Koi kogarete kasoku suru kodou
Ikitsugi mo wasuresou na CRY
Itsu made mo kienai you ni yakitsukete
Aenai toki demo omoidaseru you ni
Owaranai kisetsu ga watashi wo kagayakaseteru
 
beddo no naka
Nando mo tonaeta "daikirai"
Yume ni mita tsugi no asa ni wa
Sakasama ni naru
Kimi no namae wo
Yobu dake de namida ga deru
Koukando no ANTENNA

Mabateki mo dekinai
Natsu no yuuwa sa
Todokanai senaka ni tomadotteru
Setsunasa hajikesou de CRY
Donna ni mitsumetatte douse kimi wa
Chitto mo kizuite kurenain deshou
Sakebitai kurai no daisuki
Mou gomakasenai

Shinkirou no you ni
Oikosenai kage
Amaku setsunai kioku ga
Minami kaze ni notte
Watashi wo tsutsumu no
Kimi no kawari nante inai kara

Taiyou to kimi ga egaku STORY sou
Koi kogarete kasoku suru kodou
Ikitsugi mo wasuresou na CRY
Itsu made mo kienai you ni yakitsukete
Aenai toki demo omoidaseru you ni
Owaranai kisetsu ga meguriaeta kiseki ga
Watashi wo kagayakaseteru


--------------------------------------------------------------------------gara gara lagu ini gue nangis ga berhenti di ragunan zoo (actually because of something else, tapi ga usah cerita ah..hahaa) nah kebetulan gue denger lagu ini via hp, dan timenya juga pas banget, lalu tumpahlah si air mata, udah ga ketahan lagi..amit amit diliatin orang banyak, disangka abis diapain gitu.. ditanya tanyain, kenapa nangis tiba2..bukannya jawab malah makin jadi nangisnya..kkkdan kejadiaannya pas baru 2 bulan apa 3 bulan masuk kuliah. itu pertama kalinya gue nangis di depan umum ga berhenti berhenti. hahaawhat a pity....
nyahahaha,, XDD

November 13, 2010

Pelajaran Hidup (Manusia dan Penderitaan)

   Seberapa banyak uang yang kita habiskan untuk keperluan sehari-hari? Seberapa banyak uang yang sudah kita habiskan untuk membeli keperluan pribadi kita yang selalu bertambah? Lalu, sudah berapa banyak kita menyisihkan uang untuk hal yang bermanfaat? Bersedekah misalnya.. atau.. sudahkah kita memberi manfaat bagi orang lain? Sudahkah kita memberi kontribusi kepada masyarakat?

    Kisah Bai Fang Li ini saya harap menjadi pelajaran hidup bagi kita semua untuk saling membantu sesama kita yang kesusahan, walaupun hidup serba pas-pasan tetapi tetap membantu orang tanpa pamrih.
  Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.

    Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.

   Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.

Tersentuh
    

    Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.

   Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.

    Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh. Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.

Tak Menuntut Apapun

  Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.


   Jika Bai Fang Li bisa, bagaimana dengan kita?




CREDIT : VIVANEWS.COM